tren isu lansia


Nama : INDRA DWI WAHYUDI
NIM    : 200901057

OPTIMALKAN PEMBERDAYAAN LANSIA LEWAT HOME CARE

Jawaban atas tantangan fenomena Lansia  adalah dengan memberdayakan Lansia itu sendiri. Indonesia tidak hanya menghadapi jumlah penduduk lansia yang besar, tetapi juga akan mengalami fenomena lansia yang banyak hidup dalam struktur keluarga dan masyarakat yang berubah.
Peningkatan jumlah usia lanjut berpotensi menimbulkan beberapa masalah pokok sepertimeningkatnya beban keluarga, masyarakat, dan pemerintah, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan layanan khusus seperti kesehatan dan nutrisi. Guna meningkatkan kesejahteraan hidup Lansia di Indonesia melalui perlindungan dan pelayanan berbasis keluarga dan masyarakat dengan dukungan dari pemerintah, Yayasan Emong Lansia mengadakan seminar nasional bertema ‘Sosialisasi Home Care’. Acara yang berlangsung di Depok (15/4) itu dihadiri 100 peserta dari berbagai yayasan lansia se-Jabodetabek.
“Sudah saatnya pemerintah melaksanakan program aksi nasional untuk Lansia melalui home care dan pelayanan dalam panti dan luar panti agar upaya pemberdayaan Lansia dapat memberikan hasil optimal,” kata Isep Septiyan, Kasubdit Kelembagaan Sosial Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia saat membuka seminar.
Data Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial RI menunjukkan, jumlah Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) yang dikelola oleh pemerintah pusat maupun daerah dan masyarakat berjumlah 235 unit dengan jumlah lanjut usia yang mampu ditangani sebanyak 11.397 orang.
Hal itu tentu saja tidak sebanding dengan jumlah populasi lanjut usia yang terus bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, tahun 2020 lanjut usia  di Indonesia akan berjumlah 28,8 juta atau 11,34 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Ledakan jumlah Lansia ini tidak dapat dihindari mengingat angka harapan hidup Lansia semakin meningkat.
Home care atau pendampingan dan perawatan sosial dalam rumah dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia. Tahun 2010 jumlah lanjut usia telah mencapai 19 juta orang dengan usia harapan hidup rata-rata 72 tahun, bahkan ada yang mencapai 80 tahun. Data Pusdatin Kementerian Sosial RI tahun 2008 menunjukan, jumlah Lansia saat ini sekitar 16,5 juta orang, termasuk di dalamnya lansia yang masih potensial.
“Indonesia  dikatakan sebagai negara success story karena telah mampu memberikan kontribusinya dalam melaksanakan pelayanan terpadu bagi lanjut usia dan menjadi contoh bagi negara-negara lainnya. Home care dilakukan untuk lebih mengedepankan pelayanan berbasis keluarga dan masyarakat,” terang Isep.
Lebih lanjut Isep mengatakan, masalah lanjut usia yang dihadapi saat ini bukan hanyak bertumpu pada sistim pelayanannya namun juga harus dipikirkan bagaimana agar Lansia bisa diberdayakan sehingga mereka mampu hidup mandiri.
Eva Sabdono, Ketua Yayasan Emong Lansia, menambahkan, home care dilaksanakan karena adanya  keterbatasan  sarana dan prasarana sehingga  salah satu cara yang dapat dilakukan untuk tetap memberikan kepedulian kepada Lansia adalah melalui sistem pelayanan di luar panti.
Pada acara tersebut hadir pula Kasubdit  Pelayanan Sosial Luar Panti Dit. LU, Wiwin Wiansih; Direktur Pemberdayaan Adat dan Sosial Masyarakat Kemendagri, Budi Prestyo; Direktur Center of Ageing Studies Universitas Indonesia,  Prof. Dr. Tri Budi Wahyuni Raharjo; Wakil Walikota Depok, DPRD, Pemda, dan Orsos/LSM yang peduli Lansia. Sebelum acara ditutup Depok didklarasisikan sebagai  Kota Ramah Lansia. (Tira/ed: lestari)
Tags:




Komentar
Menurut saya hal seperti itu harus segera dlaksanakan,dan semakin banyak orng tau.karena tidak bias dpungkiri semakin lama seseorang akan menjadi semakun tua artinya pertumbuhan lansia akan semakin banyak
Fenomena Permasalahan Pada Lansia Yang biasa terjadi dimasyarakat biasanya adalah
Ø  Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
Ø  Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.
Ø  Lahirnya kelompok masyarakat industry.sehingga lansia disisihkan
Ø  Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
Ø  Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.

Dari situ muncul ide yang mengacu dari masalah Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia. Kenapa kita tidak membina mereka kaum lansia untuk prodiktifitas misalnya membina untuk membatik …dengan member lapangan pekerjaan maka mereka hidupnya akan merasa berguna dan lebih semangat dalam menjalani hidup.selain tu dalam bekerja pasti banyak menemukan teman becanda.yang secara kesehatan social mereka terhindar oleh rasa stress.
Sudah saatnya kita mengembalikan tawanya yang polos..tawa yang mungkin tak bias kita ulang kembali bersama mereka……


Komentar