ASUHAN KEBIDANAN SECTIO CAESAREA



Contoh :ASKEB
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “ S “ P20002 POST PARTUM HARI PERTAMA
DENGAN SECTIO CAESAREA
DI RUANG NIFAS RSUD dr. xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx

DI SUSUN OLEH  :

Indra dwi wahyudi
200901057




BAB I
PENDAHULUAN



1.1     Latar Belakang
Persalinan ada 3 macam yaitu spontan, buatan, dan tindakan. Section Caeseria adalah persalinan buatan dimana bayi dan plasenta dilahirkan melalui suatu insisi dari dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan SC dilakukan oleh dokter SPOG dengan indikasi tertentu.
Dahulu persalinan SC hanya dilakukan apabila keadaan benar-benar patologis, tetapi perkembangannya sekarang berbeda, seorang wanita yang normal dan SC hamper sama yang menbedakan adalah perawatan luka bekas insisi pola aktifitas.
Biasanya pada primigravida apabila dilakukan SC untuk kehamilan berikutnya dilakukan SC juga, seorang wanita yang dilakukan SC biasanya pulihnya luka lebih lama daripada persalinan biasa.


1.2     Tujuan Penulisan
a.        Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan persalinan normal
b.        Tujuan Khusus
-          Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil dengan persalinan normal
-          Mahasiswa mampu membuat diagnosa berdasarkan keadaan klien
-          Mahasiswa mampu membuat rencana tindakan pada klien
-          Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan
-          Mahasiswa mampu mengevaluasi atyas tindakan yang telah dilakukan



1.3     Metode Penulisan
1. Sesuai Kepustakaan
        Dengan membaca literature yang berkaitan dengan topic asuhan kebidan pada masa nifas
2. Praktek Langsung
        Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien, melakukan pendekatan serta pelayanan kesehatan secara langsung

3. Bimbingan dan Konsultasi
        Dalam penyusunan asuhan kebidan ini, penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing ruangan dan pembimbing pendidikan

1.4     Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini terdiri dari beberapa bab dan terdiri dari sub bab, sistematikanya sbb :

BAB I              : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang tujuan   penulisan, metode penulisan serta sisitematika penulisan.

BAB II             : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dalam hal ini penulis mengemukan tentang fisiologis masa nifas, perubahan masa nifas setelah di lakukan SC dan tindakannya.

BAB III            : TINJAUAN KASUS
                        Bab ini akan dilakukan asuhan kebidanan dengan klien Post SC

BAB IV            : PENUTUP
                        Dalam bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dalam hasil penelitian dan beberapa saran yang dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan.

DAFTAR PUSTAKA

      BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR POST PARTUM
        2.1.1 Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir kira2 6 minggu                                                                                 ( Kapita Selekta Kedokteran, 2001 : 316 )
                        Masa nifas adalah pulihnya kembali alat kandungan dari setelah melahirkan yang lamanya kira2 6 minggu   ( Sinopsis Obstetri 1, 2002 :115 )
                        Masa nifas adalah muali dari setelah partus selesai dan berakhir setelah kira2 6 minggu akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum hamil dalam wahtu 3 bulan.                    ( sarwono Prawiroharjo 2002  : 237 )

        2.1.2 Masa Nifas dibagi Menjadi 3 Periode
        1. Puerpurium Dini
                        Yaitu pulihnya ibu setelah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja selama 40 hari.
        2. Puerpurium Intermedial
                        kepulihan menyeluruh alat2 genetalia yang lamanya 6-8 minggu
        3. Remote Puerpurium
                        Adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya dan sehat sempurna terutama bila selama kehamilan atau waktu persalinan mempunyai komplikasi
                                                                                        ( Synopsis Obstetri I, 2002 : 115 )
2.1.3            Infolusi alat-alat Kandungan
Tinggi fundus uteri dan berat  menurut masa involusi
Involusi
Tingi Fundus Uteri
Berat Uterus
Bayi Lahir
Uri lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
Setinggi pusat
2 jari dibawah pusat
Pertengahan sympisis
Tidak teraba
Semakin kecil
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram


2.1.4            Bekas Implantasi Uri
Plasenta mengecl karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5 cm. sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm. pada minggu ke enam 2,4 cm dan akhirnya pulih.
2.1.5            After Paints  ( mules-mules )
Disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari
2.1.6            Lochea
Adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas, macam-macamnya :
a.        Lochea Rubra
Berwarna darah segar dan sisa selaput ketuban , sel-sel desidua, vernicks caseosa, lanugo dan mekonium lamanya 2 hari post partum
b.        Lochea Sangulenta
Berwarna mera kuning berisi darah dan lender, lamanya hari ke 3-7 hari post partum
c.        Lochea Serosa
Berwarna kuning tidak berdarah lagi pada hari 7-14 post partum
d.        Lochea Alba
Cairan putih  setelah 2 minggu
e.        Lochea Purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f.         Lochiustatis
Lochea tidak lancer keluarnya
2.1.7            Perubahan Psikis
a.        Post Partum Blues
Adalh masalah yang dialami setelah melahirkan seperti menangis, kelelahan, marah-marah, sensitive, takut bayi mati, bayi menangis terus. Tanda2nya :
-          sangat emosional
-          cemas
-          semangat hilang
-          kwatir
-          mudah tersinggung
-          sedih tanpa sebab
-          menangis berulang kali
b.  Depresi Post Partum
adalah keadaan yang hanya menimpa sebagian kecil wanita dan lebih parah dari post partum bluse
Tanda dan gejalanya :
-          tidak mau makan dan minum
-          mereka seakan tidak mau mengasuh bayi dan dirinya
WOC 
2.1.8            Frekuensi Kunjungan Nifas
1. kunjungan 1 ( 6-8 jam setelah persalinan )
Tujuan :
-          mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
-          mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
-          memberikan konseling pada ibu bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atinia uteri
-          pemberian ASI awal
-          melakukan hubungan antara ibu dan bayi lahir
-          menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
2. Kunjungan ke 2 ( 6 hari setelah persalinan )
Tujuan :
-          memstikan involusi uterus berjalan normal ; uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
-          menilai adanya tanda2 demam, infeksi atau perdarahan abnormal
-          memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, sairan dan istirahat
-          memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda2 penyulit
-          memberikan ibu konseling mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari2

3. Kunjungan ke 3 ( 2 minggu setelah persalinan )
-sama setelah 6 hari persalinan

4. Kunjungan ke 4 ( 6 minggu setelah persalinan )
- menanyakan pada ibu tentang penyulit2 yang ia atau bayi alami
- Memberikan konseling untuk KB secara dini

2.1.9 Tanda Bahya Nifas
I. Perdarahan Per Vagina
Perdarahan > 500 cc pasca salin dalam 24 jam
          satelah anak dan plasenta lahir
          perkiraan perdarahanèkadang bercampue amnion,urine, darah.
          Akibat kehilangan darah bervariasi èanemi
          Perdarahan dapat terjadi lambatèWASPADA TERHADAP SHOCK waspada terhadap shock
           
II. Infeksi Nifas
Semua peradabgan yang disebabkan masuknya kuman ke dalam alat2 genital pada waktu persalinan dan nifas
Faktor  Predisposisi Infeksi Nifas
          Partus lama
          Tindakan operasi persalinan
          Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
          Perdarahan ante partum dan post partum
          Anemia
          Ibu hamil dengan infeksi ( endogen )
          Manipulasi penolong ( eksogen )
          Infeksi Nosokomial
          Bakteri Colli

III. Demam Nifas / Febris Purpuralis

Kenaikkan suhu lebih dari 38 C selama 2 hari dean 10 hari pertana PP dengan mengecualikan hari 1 ( pengukuran suhu 4x / 24 jam oral / rectal )
Faktor Predisposisi
          Pertolongan persalinan kurang steril
          KPP
          Partus lama
          Malnutrisi
          Anemia

IV. Rasa Sakit Waktu Berkemih

Kemungkinan penyebab sistitis
Gejala
          Kencing sakit
          Nyeri tekan di atas simpisis

INTERVENSI
          Atur frekuensi berkemih è Untuk mengurangi sensasi nyeri
          Terapi antibiotik è Amoxillin 4 X 250 Mg oral digabung dengan Gentamicyn  2 X 80 mg I.M selama 10 – 14 hari

V. Bendungan ASI

          Suhu tdak > 38 C
          Trjadi minggu pertama PP
          Nyeri tekan pada payudara

INTERVENSI
          Perawatan payudara pada PP
          Kedua patyudara disusukan sesering mungkin
          Kompres hangat PERAWATAN PAYUDARA PADA PP
          KEDUA PAYUDARA è Sebelum disusukan
          Kompres dingin è Diantara menyusui
          Sangga payudara
          Bila perlu paracetamol 500 mg / oral è 4 jam

MASTITIS

Peradangan pada mamae
Kuman masuk melalui luka pada putting susu

          Suhu > 38   C
          Terjadi minggu ke 2 Pp
          Bengkak keras, kemerahan, nyeri tekan


VI. Tromboflebitis / Flegmasia Alba Dollens

Inflamasi vena femoralis dengan pembentukan pembekuan darah

          Odema pada bagian paha atas dan tungkai
          Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha dan pada betis
          Tampak benalungan pembuluh darah
          Suhu badan meningkat, menggigil


INTERVENSI
          Tirah baring dengan meninggikan kaki atau tungkai
          Penghangatan è peningkatan sirkulasi perifer dan rasa nyaman
          Kompres pada kaki yang terkena
          Menghindari pemijatan tungkai è  mencegah terlepasnya thrombus
          Menggunakan stoking elastis selama kurang lebih 6 bulan
          Terapi anti kolagen è Heparin, anti biotic, analgesic
          Setelah bengkak berkurang è ambulasi bertahap dengan bantuan
          Berikan dukungan moril



2.2 KONSEP DASAR SECTIO CAESERIA
    2.2.1  Pengertian Cectio Caeseria
                                Persalianan Sc adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suati insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram ( sarwono prawiroharjo, 2000 )
                                Persalinan Sc adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomendan uterus yang masih utuh dengan berat janin > 1000 gram atau UK > 28 minggu. ( Manuaba, 1998 )

2.2.2 Indikasi section caeseria
a. Indikasi pada ibu
                - panggul sempit absolute
                - tumor jalan lahir
                - stenosis serviks atau vagina
                - plasenta previa
                - CPD
                - Ruptura Uteri
b. Indikasi pada janin
                - kelainan letak
                - gawat janin
c. Pada umunya SC tidak dilakukan pada :
                - janin mati
                - Syok anemia berat
                - kelainan congenital berat
2.2.3 Nasehat Pasca Operasi
                - Dianjurkan jangan hamil selama lebih kurang satu tahun dengan menggunakan kontrasepsi
                - Kehamilan berikutnya hendaknya diawasi dengan antenatal yang baik
                - Dianjurkan untuk persalinan selanjutnya dilakukan di Rumah Sakit besar ( lengkap )

2.2.4 Perawatan setelah operasi pada post partum hari pertama
                Observasi dan perawatan ibu post partum ini bertujuan agar dapat mendeteksi kejadian lebih dini, observasinya meliputi :
         1. Kesadaran penderita
         - Pada anestesi lumbal : kesadaran penderita baik, karena ibu dapat mengetahui hampir semua proses persalinan
         - Pada anestesi umum : pulihnya kesadaran oleh ahli telah diatur dengan memberikan O2 di akhir operasi

         2. Pengukuran dan pemeriksaan
         - Pengukuran nadi, tekanan darah, temperature dan pernapasan
         - mengukur keseimbangan cairan melalui produksi urine dengan perhitungan :
                Produksi urine normal : 500-600 cc
                Pernapasan                  :  500-600 cc
                Penguapan Badan        : 900-1000 cc
         - Pemberian cairan pengganti sekitar 2000-2500 ccdengan perhitungan 20 tetes/ menit ( 1 cc/ menit )
         - Infus setelah operasi diberikan 1x 24 jam pertama
         - Mengukur TFU dan kontraksi rahim untuk menutup pembuluh darah
         - memeriksa paru untuk mengetahui kebersihan jalan napas dan ronchi basal untuk mengetahui adanya edema paru
         - memeriksa bising usus yang menandakan berfungsinya usus dengan adanya flatus
         - Perdarahan local pada luka operasi
         - Perdarahan pervaginam dengan
                                * evaluasi pengeluaran lochea rubra
                                * Atonia uteri meningkatkan perdarahan
                                * Perdarahan berkepanjangan
         - Payudara : putting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI

3. Profilaksis Antibiotik
                Infeksi selalu di perhitungkan dari adanya alat yang kurang steril, sehingga pemberian antibiotika sangat penting untuk menghindari terjadinya sepsis sampai kematian
4. Mobilisasi Penderita
                Konsep mobilisasi dini tetap merupakan landasan dasar, karena perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan
-          melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi nifas    
-          mempercepat infolusi alat kandungan
-          melancarkan fungsi gastrointestinal dan alt perkemihan
-          meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme
         setelah itu sadar, ibu boleh melakukan mobilisasi dini dengan miring kanan kiri , dan apabila ibu tidak pusing dan kondisi ibu baik, mobilisasi bisa dianjurkan dengan duduk, bhkan bisa jalan dengan infus. ( Manuaba: 1999 )

5. Rawat Gabung
                Perawatanibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama, sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI ( kolostrum Pertama ) sehingga kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin, sehingga ikatan kasih saying semakin terjalin.

2.3 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
                Adalah suatu system dalam perencanaan pelayanan yang menpunyai 7 tahap yaitu pengkajian data, analisa data, diagnosa masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan asuhan kebidanan, pelaksanaan asuhan kebidanan, evaluasi

1.        Pengkajian
a.        Biodata
Meliputi nama, umur suku bangsa, agama, pendidikan,pekerjaan, penghasilan dan alamat
b.        Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan oleh klien ketika datang menemeui petugas baik fisik maupun psikis
c.        Riwayat Menstruasi
Menarche umur berapa, lamanya, banyaknya darah yang keluar, disminorea, kapan terakhir menstruasi, teratur atau tidak, adakan flour albus.
d.        riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
kehamilan dulu cukup bulan atau pernah keguguran, lahir spontan atau dengan tindakan, lahir dimana aiapa yang menolong
e.        riwayat penyakit keluarga
untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit keluarga
f.         Riwayat psikososial
Apakah keluarga terutama suami mendukung ibu mengikuti KB suntik 1 bulan
g.        Pola pemenuhan Nutrisi
a.        nutirsi selam hamil dan setelah melahirkan
b.        plaeliminasi, berapa kali, kapan dan bagaimana konsistensinya
c.        pola istirahat
d.        sexualitas
h.        Pemeriksaan Fisik
Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
i.         pemeriksaan penunjang
pemeriksaan labolatorium
               
2.        Aalisis Diagnosa
Menemukan diagnosa masalah data dikumpulkan dan dikelomp[okan, lalu di identifikasikan, sehingga di dapatkan suatu kesimpulan masalah yang dialami klien.
3.        diagnosa Potensial
masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi akan mengancam keselamtan kliaen
4.        Tindakan segera
Tindakan yang harus secara cepat dan tepat tidak dapat ditunda karena bila terlambat datang menangani akan nerakibat fatal terhadap kesejahterahaan klien
5.        Perencanaan
Menyusun rencana, menentukan tujuan dan criteria hasil
6.        Pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana tindkan yang telah ditetapkan, pelaksanan ini bidan harus secara mandiri dan apabila kasusu memerlukan tindakan diluar rencana dilakukan tindakan kolaborasi.
7.        Evaluasi
Tindakan pengukuran antara keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana
Tujuannya untuk mengetahuisejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan.

BAB III
TINJAUAN KASUS


3.1 PENNGKAJIAN DATA
Anamnesa :08 Juli 2008                                                                             jam : 18.00
a. Data Subyektif
1. Identitas
            Nama                               : Ny. S                                                     Nama suami                 : Tn. A
            Umur                               : 25 Tahun                                               Umur           :  26 Tahun
            Suku bangsa                    : Jawa                                                       Suku bangsa        : Jawa
            Agama                             : islam                                                      Agama        : Islam
            Pendidikan                       : SMA                                                      Pendidikan                  : Islam
            Pekerjaan                         :IRT                                                         Pekerjaan                    :Bengkel
            Penghasilan                      : -                                                             Penghasilan                 : -
            Alamat                             : Rangkeh 7/115                                       Alamat                         : Rankeh 7/115
            No. register                      : 06. 02. 06
2. Keluhan Utama
             Ibu mengatakan telah melahirkan tanggal 08 Juli 2008 jam 10.10 dan merasakan nyeri dibagian perut bekas luka operasi       

3. Riwayat Menstruasi
        Menarche                         :   13 tahun                                  Disminorhe                          : tidak ada
        Siklus                              : 28 hari                                       Flour Albous                       : tidak ada
        Warna                              : merah segar
        Lama Menstruasi             : 7 hari                                        
4. Riwayat persalinan
        4.1 Persalinan sekarang
        Tempat melahirkan                      : RSUD dr. Soewandhi Surabaya
        Jenis persalinan                           : SC
        Penyulit Persalinan                      : CPD
        Penolong                                      : Dokter




4.2       BAYI
Lahir tanggal                                : 08-07-2008                                                   jam                      : 10.10
PB                                                : 50 cm                                                            BB                       : 3600 Gr
Jenis Kelamin                              : laki-laki                                                         Nilai Apgar          : 7-8
Cacat Bawaan                               : -  anus +                                                        masa gestasi:39-40 mgg

4.3       Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Suami  Anak
  Kehamilan
  Persalinan
       Bayi
Nifas  KB
Ke            ke
UK     penyulit
Jenis   penlong    T4
L/P  umur ASI  kdan

1                1

1                 2
38-39      CPD
Mgg
39-40       CPD
Mgg
SC      dokter      RS

SC       dokter     RS
P       4 th   +      baik

L        1 hr   -      baik
-    Suntik

-           -
            4.4 Riwayat Psikososial
            Respon ibu dan keluarga    : sangat mengharapkan kehamilan ini
            Persepsi ibu terhadap respon keluarga  : ibu senang dengan respon keluarga
            Hubungan keluarga   : Baik
5. Riwayat Kesehatan yang lalu
               Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merokok, minum-minuman keras, ataupun mjinum jamu tradisional   

6. Riwayat  Kesehatan Keluarga :
        Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular atau menurun seperti, jantung, hipertensi, DM, TBC, HIV/ AIDS dll.


7.  Pola Kebiasaan sehari –hari
        a. Nutrisi
            selama di RS ibu makan 3 x sehari, porsi sedang, minum air putih satu hari 1 botol aqua besar kadang minum the hangat

        b. Eliminasi
        setelah melahirkan ibu belum BAB, BAK 3-4 x sehari



        c. Personal Hygyeine :
        selama di RS ibu diseka keluarganya 2x1, gosok gigi 2x sehari dang anti pembalut 3x sehari.

        d. istirahat  :
        selama di RS ibu tidur siang 1-2 jam, dan tidur malam 4-5 jam

        e. Aktifitas  :

        setelah melahirkan ibu lebih banyak berbaring di tempat tidur kadang jalan sebentar ke kamar mandi untuk BAK atau duduk menyusui bayinya

        f. Hubungan Sexual :
        setelah melahirkan ibu belum melakukan hubungan sexual

B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum  : Baik
2.  Kesadaran : compos Mentis
2. TTV
             TD     :120/80 mmHg                                                                      Nadi  :88x/menit
           Suhu  : 37 C                                                         RR    : 24 x/ menit           
                                                                                                                   
3. Pmeriksaan fisik
        1. Inspeksi
        Kepala                         : rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak &nyeri tekan
        Muka                           : mata tidak anemis, conjungtiva tidak icterus, muka tidak pucat
        Hidung                         : tidak ada secret dan tidak ada polip , serta tidak ada nyeri tekan
        Gigi                              : bersih, tidak caries, jumlah lengkap
    Leher                           : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar thyroid ataupun   pembesaran vena jugularis
    Dada                            : bentuk simetis, kolostrum keluar +/+, putting susu menonjol, tidak  ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan pada payudara
        Perut                            : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, konsistensi keras
                                            Bekas luka kering, bising usus belum terdengar
    Vulva                           : lochea rubra, warna merah kehitaman, bau anyir, darah keluar 150 cc, perenium tidak ada luka jahitan, bersih dan tidak ada odema
    Anus                            : tidak ada hemmoroid
        Ekstremitas atas           : tidak ada varises, tidak ada oedema +/+
        Ekstemitas bawah        : tidak ada varises, tidak ada odema +/+

4.. Pemeriksaan Penunjang
        Hb  : 11, 5 gram%
        Protein urine  : negative
        Albumin         : negatif


3.2 INTERPRETASI DATA DASAR
TGL/ jam
Data Dasar
DX/ Masalah
08 juli 2008
18.10 wib
 S  : ibu mengatakan setelah 1 hari dilakukan SC terasa sedikit nyeri di bagian  perut bekas operasi
O  :     TD     :120/80 mmHg        Nadi  :88x/menit
           Suhu  : 37 C                                                                                Nadi  : 88x/ menit
RR     : 24 x/ menit
TFU 2 jari di bawah pusat,   konsistensi keras dan kontrakasi baik
Luka bekas operasi kering dan baik
          


Ny. S P20002 Post Partum hari pertama dengan SC

3.3 ANTISIPASI MASALAH
        Tidak ada


3.4 INTERVENSI
Tgl/ jam
diagnosa
tujuan
intervensi
08-07-2008
18.10
Ny S P20002
 Post Partum Hari Pertama dengan SC
Tujuan  :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam diharapkan ibu mengerti dan memahami keadaannya

Kriteria  :
a. Keadaan umum baik
b. TTV dalam batas normal
TD  : 120/80-130/80 mmHg
S  : 36,5-37,5 C
N  : 70-88X/ menit
RR : 16-24 X/ menit
c. ASI  +/+
d.- TFU 2 jari dibawah pusat
-kontraksi uterus baik
( keras )
e. Lochea Rubra
f. ibu merasa tenang dan nyaman serta dapat mengulang penjelasan dari petugas
1. Lakukan Observasi TTV
Rasional : dengan melakukan observasi TTV diharapkan petugas dapat mengetahui keadaan ibu secara umum

2. Berikan HE pada ibu tentang :
a. Mobilisasi Dini
Rasional : dengan melakukan mobilisasi dini diharapkan dapat memperlancar sirkulasi darah ibu
b. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Rasional : Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi secara cukup diharapkan keadaan ibu dan dan bayi baik dan mempercepat pulihnya keadaan ibu setelah melahirkan
c. Personal Higiene
Rasional  : dengan selalu menjaga kebersihan diri diharapkan ibu akan terhindar dari berbagai macam infeksi
d. Pemberian ASI
Rasional  : dengan memberikan ASI secara dini kebutuhan nutrisi bayi tercukupi dan mempercepat proses involusi uterus



e. Perawatan payudara
Rasional  : dengan melakukan perawatan payudara diharapkan tidak terjadi bendungan payudara dan ASI lancer keluarnya

3. Jelaskan bagaiman merawat luka bekas jahitan
Rasional  : dengan memberikan penjelasan tentang  cara merawat luka bekas jahitan diharapkan luka cepat kering dan tidak tejadi infeksi
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian teraphi
- Infus RL;RD 2:2
- Injeksi : Ampicilin 4x1
                Gentamicyn 160 gram
                Ketorolac   3x1
                Ondancentron    3x1
                 Petidin   50 mg





3.5 IMPLEMENTASI
Tgl/jam
Diagnosa
Implementasi
09-07-2008
Jam 08.00
Ny S P20002 Post Partum Hari Pertama dengan SC
1.melakukan observasi TTV
TD     :130/80 mmHg        Nadi  :88x/menit
Suhu  : 37 C                                                                   Nadi  : 88x/ menit
RR     : 24 x/ menit
ASI  +/+
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
( keras )
Lochea Rubra 

2.memberikan HE atau penjelasan kepada ibu tentang pentingnya
Mobilisasi dini, pemenuhan nutrisi, personal hygiene, pemberian ASI dan perawatan payudara

3.mejelaskan kepada ibu tentang bagaimana cara merawat luka bekas operasi agar cepat kering dan tidak terkena unfeksi

4. memberitahukan kepada ibu obat-obatan yang akan diberikan untuk mengurangi rasa nyeri akibat operasi
- Infus RL;RD 2:2
- Injeksi : Ampicilin 4x1
                Gentamicyn 160 gram
                Ketorolac   3x1
                Ondancentron    3x1
                 Petidin   50 mg


EVALUASI
Tanggal  : 10-07-2008                                                                                 jam  : 08.00
 S  : ibu mengatakan keadaannya baik dan mengerti penjelasan yang telah diberikan     oleh petugas dan perasaannya lebih tenang serta nyerinya berkurang setelah diberi obat
O  : ibu terlihat lebih tenangdan  dapat mengulang kata2 yang telah dijelaskan oleh petugas
        TD     :120/80 mmHg                                                                           Nadi  :88x/menit
         Suhu  : 37 C                                                          RR     : 24 x/ menit
         ASI  +/+                                                                                              TFU 2 jari dibawah pusat
         Lochea Rubra                                                                                     Kontraksi uterus baik ( keras )
        Luka bekas operasi kering
A  :Ny S  P20002 Post Partum Hari Pertaman dengan SC
P  : Berikan HE tentang :
         -  mobilisasi dini
         -  menjaga kebersihan diri dan luka bekas operasi selama di rumah
         -  cara merawat bayi
         -  cara menyusui yang benar
         -  cara melakukan perawatan payudara
         -  Pemenuhan nutrisi / gizi setelah melahirkan
         -  Kontrol ulang setelah 1 minggu melahirkan
         -  Dan beritahu ibu bisa datang sewaktu-waktu bila ada keluhan



DAFTAR PUSTAKA

Moctar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1, Jakarta

Prawiroharjo, Sarwono, 1992, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

Prawiroharjo, Sarwono, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, edisi
3. INPKKF POGI, Jakarta

Mansjoer, Arief, 2002, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta

Komentar